Begini Cara membedakan Telur Fertil dan Infertil
Mungkin banyak yang belum tahu secara jelas mengenai
perbedaan telur-telur tersebut. Padahal telur dapat dikatakan suatu kebutuhan
pokok sehari-hari, masyarakat Indonesia mayoritas mengkonsumsi telur, baik telur
ayam maupun bebek.
Selain cepat dan mudah dalam memasaknya untuk dijadikan
lauk, telur juga dapat dijadikan bahan campuran dalam pembuatan makanan, tidak
sedikit para pengusaha makanan menggunakan bahan telur, seperti pengusaha kue,
rumah makan dan usaha-usaha lain baik dalam usaha skala kecil maupun skala besar.
Pengetahuan masyarakat mengenai telur ayam fertil dengan infertil sangat sedikit, sehingga alasan mereka untuk tetap mengkonsumsi telur fertil masih tetap banyak, bersamaan dengan kebutuhan manusia terkait telur yang tidak ada matinya.
Pemerintah melalui Permentan Nomor :32/Permentan/PK.230/2017 melarang penjualan telur HE atau dikenal dengan telur ayam infertil.
Dengan aturan diatas, Pemerintah sebenernya sudah melarang mengkonsumsi telur-telur infertil, menurut Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia, Prof. Dr. Ir. Hardiansyah, MS. mengatakan jika antara dua jenis telur tersebut memiliki perbedaan mendasar pada keberadaan sperma ayam pejantan. Dimana telur infertil bukanlah telur untuk ditetaskan dan telur fertil adalah telur yang dapat ditetaskan karena mengandung sperma pejantan.
Rambon Indonesia sendiri memiliki pendapat yang tidak berbeda jauh dari apa yang disampaikan oleh Ketua Umum PERGIZI. Menurut Rambon Indonesia berdasarkan pengalaman ternak sendiri baik pada ayam petelur maupun unggas lain, seperti bebek dan entok untuk metode ternak, kami berpendapat bahwa pada dasarnya telur yang dihasilkan dari perkawinan unggas pejantan dan betina dalam satu jenis, akan mendapatkan prosentase telur fertil yang banyak, dan manakala telur tersebut ditetaskan, kemungkinan besar telur-telur tersebut bisa menetas, apabila dikonsumsi oleh masyarakat akan sagat bagus.
Itulah penjelasan apabila telur-telur tersebut akan di tetaskan dan nantinya anakan unggas yang dimaksud akan diternak sendiri oleh anda.
Baca Juga : Rumput Azolla, Alternatif Pakan Ternak Unggas
Faktor yang menyebabkan telur tidak fertil:
Telur infertil terjadi karena si telur tidak menetas atau sengaja tidak ditetaskan. Pada dasarnya telur tersebut boleh untuk dikonsumsi.
Ada beberapa hal yang menyebabkan telur tidak fertil, baik dari segi cara menghasilkan melalui metode ternaknya itu sendri maupun dari segi pengolahan untuk dijual.
Penyebab yang utama telur tidak fertil dapat dilakukan oleh para peternak adalah dengan cara pemberian pakan konsentrat khusus, ada juga dengan sistem penggunaan suntik sperma, biasanya dilakukan pada ayam khusus petelur.
Mengkonsumsi telur infertil bahaya atau tidak?
Sebenarnya telur Inferil tidak begitu berbahaya, telur infertil cenderung lebih cepat membusuk daripada telur biasanya. Ini karena telur tersebut dihasilkan dari sel betina saja. Namun, belum ada bukti spesifik mengenai bahaya telur infertil in. Hanya saja, mengkonsumsi telur yang dalam keadaan segera membusuk atau sudah busuk tentunya bisa terkontaminasi bakteri. Alhasil, bisa mengakibatkan gangguan pencernaan, seperti muntah-muntah, diare bahkan deman.
Lalu, yang menjadi permasalahan mengapa telur infertil dilarang oleh pihak pemerintah?
Hal tersebut sebenarnya semata-mata karena faktor ekonomi, mengingat telur fertil sangat sulit didapatkan karena peternak harus menyediakan pejantan,. Berbeda dengan telur infertil. Sehingga telur infertil biasanya lebih murah ketimbang telur fertil yang memerlukan pejantan, dan lebih susah diternak.
Baca Juga : Pemula Wajib Tau!! Cara Sukses Ternak Entok
Membedakan Telur Fertil Secara Umum
Biasanya peternak memerlukan pengecekkan telur yang dihasilkan dari hewan ternaknya untuk memastikan apakah telur-telurnya fertil atau infertil.
Proses yang digunakan dalam pengecekkan dengan cara dipecah merupakan cara yang akurat dan sering digunakan untuk menentukan subur atau tidaknya telur. Namun hal ini dipastikan mendapatkan batch sedikit volume. Sehingga diperlukan melakukan pengecekkan secara keseluruhan agar tidak mempengaruhi pada waktu inkubasi telur.
Kebanyakan telur-telur yang telah diambil dari kandang langsung diinkubasi, merupakan cara cerdas dalam pengambilan langkah mengelola telur, peternak hanya memerlukan seleksi telur.
Metode yang digunakan adalah candling. Yaitu dengan cara menyinari telur untuk melihat pertumbuhan embrionya, hal ini dilakukan pada semua telur.
Waktu yang dibutuhkan dalam metode candling secara keseluruhan dapat dikatakan tidak terlalu lama, apalagi jika sudah terbiasa akan terasa mudah dan cepat, yakni dengan cara cek satu persatu.
Anda hanya perlu menaruh telurtelur tersebut di tempat yang gelap dan menyinarinya. Apabila terdapat serat-serat seperti akar pohon didalamnya, artinya sudah ada embrio yang tumbuh dan telur dinyatakan fertil.
Metode ini dapat dilakukan pada hari ke 4 s/d 7 , atau pada hari ke 10 pada saat inkubasi. Proses candling ini cukup cepat dan akurat.
Apabila anda menemukan telur infertil pada hari ke 10, segeralah mengambil dan membuang telur tersebut, karena berpotensi membusuk. Alhasl apabila tidak segera dibuang atau dipisahkan dengan telur yang fertil, udara yang ada dalam ruangan akan terkontaminasi yang dapat mengakibatkan telur yang lain ikut membusuk juga. Pada itinya anda harus teliti dalam setiap pengecekan telur-telur tersebut.
Jika digunakan untuk proses pembibitan sangatlah penting untuk melakukan hal seperti diatas, agar anda produktif dalam menghasilkan bibit-bibit ayam maupun unggas yang lain. Semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment